INOVASI PERKEBUNAN – Pemanfaatan tanaman obat untuk tujuan peningkatan fertilitas pada manusia telah lama dikenal, tetapi belum banyak dilakukan untuk ternak. Dalam program nasional swa sembada daging sapi, salah satu programnya dilakukan melalui program inseminasi buatan (IB). Peningkatan produktivitas sapi potong dilakukan melalui IB dengan menggunakan sapi pedaging unggul sebagai pejantan, sebagai upaya perbaikan varietas. Beberapa tanaman obat diantaranya purwoceng, pasakbumi, cabe jawa, lengkuas, temulawak telah menjadi produk aphrosidiaka untuk manusia dan juga sudah diterapkan kepada sapi. Temu-temuan (temulawak, temu ireng, lengkuas), telah banyak diteliti untuk manusia sebagai peningkat daya tahan tubuh (munomodulator),penambah nafsu makan, dan bersifat aphrodisiaka. Selain itu beberapa tanaman diketahui sebagai peningkat vitalitas (aphrodisiaka), diantaranya pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack), purwoceng (Pimpenella purwatjan), dan cabe jawa (Piper retrofractum L.). Jamu ternak dalam bentuk serbuk diaplikasikan secara oral. Keunggulan dari jamu ini yaitu dapat meningkatkan konsentrasi semen, motilitas semen, jumlah semen hidup serta dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas semen,menambah bobot badan serta dapat menurunkan biaya produksi IB. Fertilitas sapi jantan dapat meningkat setelah diberi jamu ditandai dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas semen.
Formula terdiri dari campuran antara beberapa tanaman obat yaitu sambiloto, temulawak, temuireng, lengkuas, pasak bumi dan cabe jawa.
Keunggulan Teknologi/Inovasi :
- Dapat memperbaiki kuantitas dan kualitas semen sapi jantan.
- Mengurangi biaya untuk inseminasi buatan
- Menambah imun sapi
Manfaat Teknologi/Inovasi :
- Menambah kesehatan ternak/stamina
- Memperbaiki serta meningkatkan konsentrasi semen, motilitas semen, dan jumlah semen hidup
- Dapat memperbaiki kuantitas dan kualitas semen sapi jantan
Sumber:
Balitbang DEPTAN